PENGARUH MASA ADITIF SERBUK TANAH LEMPUNG KAOLIN TERHADAP KEMAMPUAN MENYALA BAHAN BAKAR ALTERNATIF BRIKET BIOARANG BERBAHAN DASAR LIMBAH- LIMBAH CANGKANG KERANG LAUT
Keywords:
Briket Bioarang, Kaolin, Cangkang Kerang LautAbstract
Masyarakat desa pesisir yang ada di wilayah kota Denpasar dan di sekitarnya dalam upaya memperoleh energi-energi alternatif kini telah dapat melakukan kerjasama dengan generasi muda pelajar SMA Negeri 5 Denpasar yang lingkungan sekolahnya telah berperedikat sebagai sekolah Adiwiyata (Sekolah Berwawasan Lingkungan). Dalam kegiatan ini telah dilaksanakan suatu kegiatan dengan hasil produk berupa energi terbarukan briket bioarang yang bahan-bahannya bersumber dari limbah cangkang-cangkang kerang yang jumlahnya begitu banyak ada di lingkungan pesisir pantai. Briket bioarang memang merupakan bentuk bahan bakar yang telah biasa ada di lingkungan masyarakat namun dalam hal ini briket bioarang yang sering terbentuk tersebut akan ditingkatkan daya tahan energinya dengan memberikan nyala api yang lebih lama dengan menambahkan serbuk tanah lempung kaolin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan serbuk tanah lempung kaolin dalam memberikan nyala api lebih lama. Metoda penelitian yaitu literatur dan eksperimen. Hasil penelitian antara lain :1) Mengungkap tentang dapatnya beriket bioarang memberikan nyala api lebih lama bila ditambahkan dengan serbuk tanah kaolin karena pada tanah kaolin terkandung senyawa-senyawa Kaolinit, Iltite, Quartz dan Feldspar dan Oksida Besi yang mampu mengikat bahan-bahan briket bioarang untuk tidak mudah mengalami proses oksidasi (pembakaran). 2) Mengungkap tentang perbedaan kemampuan briket bioarang yang tidak tercampukan serbuk tanah lempung kaolin dengan tercampurkan tanah lempung kaolin dimana perbedaan kemampuannya rata-rata mencapai 20 – 23 menit. Jadi kesimpulannya adalah pengaruh penambahan serbuk tanah lempung kaolin pada briket bioarang berbahan cangkang-cangkang kerang laut memiliki dapat memberikan kemampuan nyala api (kalori) yang lebih lama ketika dilakukan proses pembakaran atau proses oksidasi.