PENGEMBANGAN POTENSI MASYARAKAT DI ERA SOCIETY 5.0 DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PESISIR DAN LAUT SECARA EFEKTIF DI PANTAI MENGANTI, KABUPATEN KEBUMEN, JAWA TENGAH

Abstract

Pantai Menganti berlokasi di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Pantai Menganti memiliki peluang besar dalam pemanfaatannya di bidang pariwisata sebagai potensi unggul daya tarik wisatawan yang merupakan pantai terindah di Jawa Tengah. Pantai yang luas dengan pasir putih dan banyaknya batu-batu karang menambah kesan tersendiri di Pantai Menganti. Meskipun letaknya di balik bukit tidak menghalau wisatawan untuk tidak berkunjung ke pantai ini. Nelayan dan masyarakat sekitar memegang peran penting dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut di Pantai Menganti, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Pengelolaan pesisir di atur dalam UU 1 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil, Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 40/PERMEN-KP/2014 tentang Peran serta dan pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil.

Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui kontribusi masyarakat setempat dan nelayan dalam pengembangan kawasan Pantai Menganti. Seperti yang kita ketahui keseharian nelayan mencari nafkah di pantai untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya sedangkan masyarakat sekitar berkontribusi dengan mempublisitas agar masyarakat di luaran sana tertarik untuk mengeksplor keindahan Pantai Menganti.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif dengan teknik pengambilan data secara fakta dan meneliti suatu objek. Selain itu juga menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian di Pantai Menganti menunjukkan bahwa, 1. Sumber daya hewani, 2. Pemandangan sunset dan keindahan terumbu karang.

Setelah dilakukan penelitian didapatkan beberapa strategi pengembangan, 1. Pengembangan sumber daya, 2. Pengembangan sarana dan prasarana yang berkelanjutan, 3. Pengelolaan tempat wisata, 4. Peningkatan pelayanan dan promosi tempat wisata, 5. Pengembangan daya tarik wisatawan, 6. Pemberian batasan masuk produk asing.