PEMANFAATAN SAMPAH STYROFOAM PLASTIK MENJADI MENJADI MINYAK BAKAR SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI INDONESIA

Authors

  • Safna Annida Sidqiyya Madrasah Aliyah Negeri 1 Jepara
  • Sinta Noveliyya Ulin Nuza Madrasah Aliyah Negeri 1 Jepara
  • Nadzifatu Afiyah Madrasah Aliyah Negeri 1 Jepara
  • Nunuk Sulistyaningrum Suprapto S.Pd Madrasah Aliyah Negeri 1 Jepara

Keywords:

minyak styrofoam, plastik, pirolis

Abstract

Peningkatan permintaan styrofoam dan plastik yang tinggi di masyarakat, menyebabkan sampah menumpuk pada tempat pembuangan akhir. Namun sampah styrofoam dan plastik tidak mudah terurai didalam tanah. Minyak bumi merupakan sesuatu yang tidak dapat diperbarui, karena masalah tersebut kami menawarkan mengolah sampah styrofoam dan plastik dengan metode pirolisis untuk menghasilkan minyak alternatif. Tujuan riset ini adalah memanfaatkan styrofoam dan plastik bekas yang menumpuk menjadi minyak turunan sebagai bahan alternatif energi. Metode yang digunakan yaitu experimental laboratorium dengan pemanasan bahan sebanyak 250 gram kedalam reaktor pirolisis hingga suhu 300 oC selama 2 jam. Gas hidrokarbon dari reaktor yang melewati proses kondensasi dapat menghasilkan minyak. Parameter pengujian minyaknya yaitu suhu yang didapatkan dari pemanasan air disetiap 5 menit dan waktu habis masa pembakarannya. Sebagai kontrol pengujian ini juga menggunakan minyak tanah dan pertalite. Hasil pengujian yang di peroleh adalah karakteristik minyak plastik mempunyai kesamaan suhu dan waktu pembakaran dengan minyak tanah. Minyak plastik mencapai suhu tertinggi sebesar 90 oC lebih rendah 4 oC dari pertalite. Waktu minyak plastik habis terbakar yaitu 26 menit 37 detik dan menjadi minyak yang paling lama menyala diantara minyak yang lain. Dengan potensi perubahan limbah plastik dan styrofoam menjadi minyak bakar, maka Indonesia dapat menyimpan energi baru terbarukan sebagai energi alternatif bagi masyarakat di masa depan.

Published

2024-06-03