Bio-Sun Tracker : Sistem Sel Surya Tersensitisasi Dye Dengan Metode DTS Untuk Mewujudkan Sustainable Energy

Abstract

Sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan untuk masa mendatang salah satunya yaitu energi sel surya. Dengan adanya teknologi photovoltaic, cahaya matahari bisa langsung dikonversi menjadi energi listrik. Namun permasalahannya yakni bagaimana menggunakan panel sel surya untuk mendapatkan keluaran listrik yang optimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan sistem kontrol yang mampu mengarahkan panel sel surya selalu tegak lurus dengan arah sinar matahari. Bio-Sun Tracker menggunakan dye kombinasi jenis daun bayam merah dan hijau karena keduanya memiliki sifat klorofil dan antosianin yang stabil dan efektif dalam hal penyerapan. Perancangan sel surya tersensitisasi dye menggunakan struktur berlapis, yaitu menggabungkan dua kaca TCO dengan lapisan yang berbeda. Kaca pertama yaitu terdiri dari lapisan dari lapisan pasta TiO2 yang telah direndam dengan kombinasi 20% larutan transmetalasi klorofil + 80% antosianin daun bayam dan diberi larutan elektrolit, sedangkan kaca kedua berisi lapisan karbon sebagai elektroda lawan. Pada rancangan Bio-Sun Tracker dilengkapi dengan teknologi Internet of things, sehingga mampu secara maksimal membantu dalam menyerap sel surya. Bantuan mikrokontroller pada metode Dual Tracking System (DTS) dalam mengolah informasi yang diterima dari sensor LDR dapat memberi perintah untuk menggerakkan posisi permukaan Bio-Sun Tracker menjadi dua arah yaitu mengikuti orientasi gerak semu harian matahari dari arah timur ke barat. Analisis daya keluaran Bio-Sun Tracker yang dihasilkan sebesar 12,46 Watt. Kemudian di tampilkan pula hasil literatur terkait pengujian sensor, pengukuran tegangan, arus hubung, serta biaya pengeluaran yang dibutuhkan untuk perancangan sistem. Bio-Sun Tracker mampu menjadi salah satu solusi inovatif untuk mewujudkan salah satu pilar SDG’s 2030 yaitu affordable and clean energy bagi Indonesia.