PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK BATU APUNG PANTAI JENIS SUB SEREAL TERHADAP KEMAMPUAN ENERGI BIOETANOL DARI LIMBAH BUAH MANGROVE ( Bruguiera gymnorrhiza ) DALAM MEMBERIKAN KALORI MELALUI UJI SUHU ZAT CAIR DENGAN INDIKATOR PADA LAMPU-LAMPU KACA BERSUMBU
Keywords:
Batu Apung, Bioetanol, Buah MangroveAbstract
Energi bioetanol merupakan salah satu energi terbarukan yang alami dan ramah lingkungan yang berperan aktif sebagai bahan bakar pengganti energi fosil dalam rumah tangga. Energi bioetanol yang terbuat dari senyawa organik yang dalam hal ini menggunakan limbah buah mangrove atau buah Aiwon ( Bruguiera gymnorrhiza ) dalam menjaga kualitasnya dengan menjadikan bahan bakar tersebut tidak cepat terbakar habis dalam penggunaannya seharihari. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan serbuk batu apung gosok jenis sub sereal yang juga tidak sulit didapatkan di Pantai desa-desa pesisir. Tujuan dari penambahan batu apung gosok jenis sub sereal pada energi terbarukan bioetanol berbahan dari limbah buah mangrove ( Aiwon ) untuk menambah lamanya kemampuan energi bioetanol ini dalam memberikan energi terhadap benda yang dipengaruhi atau benda mengalami proses perubahan. Metode penulisan dalam penelitian ini adalah eksperimen dan literatur. Hasil penelitian antara lain : 1) Mengungkap alasan dasar dapatnya energi terbarukan bioetanol berbahan limbah buah mangrove ( Aiwon ) memberikan energi panas terhadap suatu benda yang dipengaruhi untuk mengalami perubahan, khususnya pada perubahan suhu zat cair. 2) Mengungkap perbedaan lamanya nyala api yang menggunakan energi bioetanol dengan penambahan serbuk batu apung gosok jenis sub sereal dalam jumlah pemberian serbuk batu apung yang bervariasi atau jumlah yang berbeda. Jadi kesimpulannya adalah dengan pemberian penambahan serbuk batu apung gosok jenis sub sereal dengan takaran yang berbeda akan memberikan perbedaan lamanya nyala api atau memberikan kalori ketika dimanfaatkan untuk mempengaruhi perubahan suatu benda dalam memenuhi kegiatan di rumah tangga.