Pemodelan Data-Driven Sistem Penyimpanan Energi Terbarukan Laut Lepas Pantai di Pesisir Utara Pulau Jawa

Authors

  • Annisa Nur Halifah Mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Otomasi, Politeknik Negeri Madiun, Madiun, Indonesia
  • M. Iqbal Raysha Widodo Mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Otomasi, Politeknik Negeri Madiun, Madiun, Indonesia
  • Avril Iffatur Rizqi Ramadhan Mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Otomasi, Politeknik Negeri Madiun, Madiun, Indonesia
  • Adiratna Ciptaningrum

Keywords:

Hidrogen Hijau, Penyimpanan Energi Lepas Pantai, Baterai Aliran, Integrasi Energi Terbarukan, Net Zero Emissions

Abstract

Indonesia, sebagai sebuah negara kepulauan memiliki potensi besar dalam pemanfaatan energi terbarukan berbasis laut, seperti angin dan gelombang. Namun, intermitensi sumber energi tersebut menjadi tantangan dalam integrasi ke sistem kelistrikan nasional, khususnya di wilayah pesisir utara Pulau Jawa memiliki beban listrik tinggi. Penelitian ini mengkaji pengembangan sistem penyimpanan energi laut lepas pantai untuk

mendukung transisi energi bersih. Studi ini menganalisis kelayakan integrasi pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai (offshore wind) dan tenaga gelombang (wave energy) dengan dua teknologi penyimpanan energi, yakni hidrogen hijau (green hydrogen) dan baterai aliran (flow battery) Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemodelan sistem energi menggunakan perangkat lunak H2RES (Hourly Energy System Simulation), sebuah perangkat lunak simulasi optimasi linier dengan resolusi waktu per jam, yang memungkinkan analisis proyeksi teknis dan operasional sistem hingga tahun 2050. Simulasi mencakup aspek demand-side units, kapasitas penyimpanan energi, serta estimasi pengurangan emisi karbon. Hasil simulasi menunjukkan bahwa hidrogen hijau efektif untuk penyimpanan energi jangka panjang

dengan efisiensi 60-70%, sedangkan baterai aliran lebih sesuai untuk durasi pendek dengan efisiensi 80-85%. Kombinasi keduanya mampu menurunkan pembatasan energi terbarukan hingga 30% dan meningkatkan keandalan sistem. Potensi reduksi emisi COdiperkirakan mencapai 1,2 juta ton per

tahun pada 2035. sejalan dengan sasaran Net Zero Emissions Indonesia. Saran kebijakan meliputi insentif fiskal serta kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi untuk mempercepat pengembangan teknologi penyimpanan energi laut.

Downloads

Published

22-11-2025