LKTI Inergyc https://inergyc.ppns.ac.id/journal/index.php/inergyc <p>INERGYC adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Elektro Kelautan dari Institut Perkapalan Politeknik Surabaya. Melalui acara ini, kami bertujuan untuk mengarahkan minat dan bakat mahasiswa dan mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk berkontribusi pada pengembangan industri maritim dan penerapannya di negara kita.</p> en-US LKTI Inergyc Potensi Panel Surya sebagai Energi Terbarukan untuk Ketahanan Energi dan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia https://inergyc.ppns.ac.id/journal/index.php/inergyc/article/view/30 <p><em>Pada era modernisasi ini hampir seluruh negara maju menggunakan energi listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan. Namun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batubara hingga saat ini masih menjadi energi utama yang digunakan Indonesia, yang mana batu bara sendiri merupakan energi tak terbarukan. Hal tersebutlah yang menimbulkan efek rumah kaca serta global warming dikarenakan dampak negatif dari adanya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Adapun salah satu solusinya yaitu dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Namun, tidak semudah itu bagi masyarakat Indonesia untuk beralih ke pemakaian Pembangkit Listrik Tenaga Surya dikarenakan masyarakat Indonesia sudah terbiasa menikmati pelayanan pasokan listrik dari PT PLN (Persero). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengulas pemanfaatan panel surya sebagai potensi energi terbarukan yang ramah lingkungan sehingga dapat mendukung pembangunan berkelajutan dan ketahanan energi nasional. Penelitian bertujuan untuk mengkaji potensi penggunaan energi surya di Indonesia dengan keunggulan, hambatan dan solusi dalam memanfaatkannya sebagai energi terbarukan.</em></p> Martin Wulyojati S Ahmad Naufal Ramadhan H Riski Maulidia S Nadya Rizqi Hasanah Devi Copyright (c) 2024 LKTI Inergyc 2024-06-08 2024-06-08 1 1 1 16 SUN TRACKER BERBASIS ARDUINO NANO https://inergyc.ppns.ac.id/journal/index.php/inergyc/article/view/31 <p>Pada masa globalisasi ini, listrik merupakan kebutuhan yang tidak tergantikan. Peningkatan kebutuhan listrik menyebabkan menipisnya ketersediaan bahan bakar batu bara. Menurut data pasar ICE Newcastle harga batu bara untuk kontrak bulan Juni 2022 naik USD377,75 per ton, dipicu oleh kekurangan pasokan secara global saat ini (Sumber : https://economy.okezone.com). Oleh kerena itu, perlu adanya penelitian dan pengembangan sumber energi terbarukan. Salah satunya energi matahari yang dapat dikonversi menjadi listrik, umumnya menggunakan Photovoltaic. Namun, penggunaan Photovoltaic memiliki tingkat efisiensi konversi rendah sehingga diperlukan solusi alternatif untuk mendapatkan efisiensi lebih besar menggunakan susunan panel surya yaitu dengan adanya inovasi Sun Tracker Berbasis Arduino Nano. Tujuan penelitian ini untuk optimasi penyerapan energi matahari dengan mengarahkan solar cell mengikuti pergerakan matahari secara otomatis bergerak pada sudut 0o – 180o dan sebaliknya pada saat matahari tenggelam otomatis bergerak pada sudut 180o – 0o. Perangkaian alat dilaksanakan di laboratorium pneumetic SMK Negeri 2 Kraksaan. Melalui 7 tahapan yaitu pembuatan skematik, pembuatan sistem mekanik, pengujian hardware, pembuatan sistem elektrik, pengambilan data, perancangan sistem kontrol PID (Proportional Integral Derivative), serta integrasi hardware dan software. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi Sun Tracker Berbasis Arduino Nano memiliki kelebihan yaitu adanya peningkatan daya keluaran PV (Photovoltaic) dengan Sun Tracker Berbasis Arduino Nano sebesar 36.57% dibandingkan dengan fixed PV/panel surya bersifat statis (tanpa Sun tracker). Tanggapan masyarakat terhadap inovasi ini sangatlah baik, terbukti dengan data yang diperoleh sebesar 80% responden mendukung adanya inovasi ini karena dapat memudahkan pengoptimalan energi matahari secara otomatis. Dapat disimpulkan bahwa inovasi ini mampu menjadi solusi yang dibutuhkan pada masa mendatang.</p> Faris Ahmad Holili Gilang Ramadhan S. Z.. P1 Wahyuni Ilahi Agustina Diah Ekawati Cahyaningtyas, S. Pd Copyright (c) 2024 LKTI Inergyc 2024-06-08 2024-06-08 1 1 1 26 PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG UDANG LAUT DAN SELADA (Lactuca sativa) LAUT ENERGI TERBARUKAN BIOGAS YANG INOVATIF, EFEKTIF DAN RAMAH LINGKUNGAN https://inergyc.ppns.ac.id/journal/index.php/inergyc/article/view/32 <p>Masyarakat kini telah menyadari bahwa bahan bakar minyak yang berasal dari fosil keberadaannya semakin mengkhawatirkan. Maka dari itu para pengamat lingkungan menghimbau agar seluruh masyarakat tetap berhati-hati mengeksploitasi sumber-sumber daya alam yang berbahan fosil tersebut. Memahami permasalahan seperti itu maka sebagai generasi muda hendaknya merasa mempunyai kewajiban untuk mengembangkan diri agar dapat memproduksi bahan bakar sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil. Salah satu yang dapat dikembangkan adalah “Biogas” yang bahan-bahannya berasal dari campuran limbah cangkang udang laut dan limbah selada laut. Tujuan dari penelitian ilmiah ini adalah untuk mengetahui gerakan generasi muda dalam menciptakan dan mengembangkan biogas berbahan campuran limbah cangkang udang laut dan limbah selada laut. Metoda penelitian yaitu literatur dan eksperimen. Hasil penelitian: 1) Hasil dari penelitian pada karya tulis ilmiah ini antara lain: (1) Mengungkap permasalahan tentang limbah cangkang udang laut dan selada laut untuk dapat dijadikan bahan bakar alami biogas yang inovatif, efektif dan ramah lingkungan. (2) Memaparkan permasalahan tentang keefektivitasan biogas yang alami dan ramah lingkungan dari campuran cangkang udang laut dan selada laut. Kesimpulannya adalah campuran cangkang udang dan limbah selada laut dapat diolah untuk dipergunakan sebagai bahan bakar Biogas pengganti energi fosil serta efektif dalam menopang kebutuhan energi masyarakat</p> Ni Putu Nia Natalia Sari Yuliana Putu Intan Widiantari A.A. Dalem Mahendra Copyright (c) 2024 LKTI Inergyc 2024-06-08 2024-06-08 1 1 1 25 Electric House Berbasis Limbah Rumah Tangga Berkelanjutan Menuju Era Society 5.0 https://inergyc.ppns.ac.id/journal/index.php/inergyc/article/view/33 <p>Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, limbah rumah tangga mendominasi masalah sampah yaitu sebesar 37,3% dari 67,8 juta ton limbah di Indonesia tahun 2020. Data Badan Pusat Statistik (2018) menyatakan hanya 1,2% rumah tangga yang mendaur ulang kembali limbah yang dihasilkannya. Limbah rumah tangga bisa diselesaikan dengan adanya penelitian yang berjudul “Electric House Berbasis Limbah Rumah Tangga Berkelanjutan MenujuEra Society 5.0”. Penggunaan 10 liter limbah cair sisa pembuangan makanan dan 10 liter air bekas cucian dapat mentransformasi sumber listrik yang terbarukan berbantu proses elektrokoagulasi dan solar cell. Solar cell pada rangkaian ini sebagai penyedia sumber daya dalam proses elektrokoagulasi secara kontinuitas. Metode yang digunakan adalah elektrokoagulasi dan transformasi sinar matahari menjadi listrik yang meliputi beberapa tahapan. Tahapan penelitian, diantaranya pengambilan sampel limbah rumah tangga, merancang alat, dan pengolahan listrik. Sampel akan diuji dengan analisis, diantaranya SEM, BOD, COD, pH, arus litsrik, dan tegangan listrik. Hasil analisis data akan dihimpun dalam software program microsoft excel. Kelebihan pengolahan limbah dengan metode elektrokoagulasi dan solar cell adalah menjernihkan limbah rumah tangga sebagai bahan yang ramah lingkungan. Hasil terbaik pada penelitian ini didapatkan pada sampel 3. Penelitian ini diharapkan dapat menunjang era society 5.0 yaitu melalui perkembangan teknologi untuk meminimalisir adanya kesenjangan manusia terutama di bidang energi terbarukan.</p> Syafrina Yasyfa La’salina Razin Muhammad Zaky Rahmawan Nurul Khotimah, S. Pd Copyright (c) 2024 LKTI Inergyc 2024-06-08 2024-06-08 1 1 1 26 KEEFEKTIFITASAN CAMPURAN KARBON AKTIF SERBUK CANGKANG KEPITING LAUT ( Portunis, sp ) DAN KULIT BUAH ASAM JAWA ( Tamarindus indica ) SEBAGAI PASTA PENGHASIL SUMBER LISTRIK ALTERNATIF PADA JENIS BATERAI PRIMER ZINC- CARBON ( SINGLE USE BATERAI - DIRECT CURR https://inergyc.ppns.ac.id/journal/index.php/inergyc/article/view/34 <p>Hampir semua masyarakat mengenal jenis baterai <em>Primer Zinc - Carbon </em>atau dikenal dengan nama <em>Single Use Batery – Direct Current</em>. Jenis baterai ini merupakan jenis baterai yang dijadikan energi pada beberapa alat rumah tangga seperti jam dinding, lampu senter bahkan sampai dengan permainan anak-anak. Kepopuleran jenis baterai <em>Zinc - Carbon </em>ini karena masyarakat sangat mudah untuk mendapatkannya baik di lingkungan perkotaan sampai dengan pedesaan. Dari warung-warung kecil hingga pedagang besar pun rupanya jenis baterai ini siap untuk dijualbelikan. Hanya sangat disayangkan jenis baterai ini sering terbuang begitu saja setelah energinya habis dan tidak bisa digunakan lagi yang pada akhirnya menjadi limbah pencemar lingkungan. Melihat kenyataan seperti ini sebagai pelajar yang cinta kelestarian lingkungan berusaha untuk mendapatkan solusinya dan menggantikan material limbah baterai tersebut dengan pasta berbahan kombinasi karbon aktif dari limbah kepiting laut dan kulit buah asam Jawa . Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bahwa kombinasi karbon aktif cangkang kepiting laut dan kulit buah Asam Jawa dapat menjadi sumber listrik pada jenis baterai primer <em>Zinc - Carbon</em>. Metode penelitian yaitu eksperimen dan literatur. Hasil penelitian antara lain : 1) Mengungkap bahwa serbuk cangkang kepiting laut dan kulit buah asam Jawa dapat dijadikan pasta penghasil sumber listrik pada jenis bakteri primer <em>Zinc - Carbon</em>. 2) Keefektivitasan sumber listrik dari cangkang kepiting laut dan kulit buah asam Jawa dapat memberikan nyala pada lampu LED. Kesimpulannya adalah kombinasi karbon aktif cangkang kepiting laut dan kulit buah Asam Jawa dapat secara efektif dijadikan sumber listrik alternatif pada jenis baterai <em>primer Zinc-Carbon atau Single Use Batery</em>.</p> I G A Bumi Rama A.A. Ngr Saputra Vinkan Leonita A.A. Dalem Mahendra Copyright (c) 2024 LKTI Inergyc 2024-06-08 2024-06-08 1 1 1 25 BIODIESEL BERBAHAN JELANTAH UDANG GORENG LOBSTER (Panulirus longipes) MELALUI PROSES TRANSESTERIFIKASI SEBAGAI PRODUK BAHAN BAKAR ALTERNATIF BERWAWASAN KEMARITIMAN https://inergyc.ppns.ac.id/journal/index.php/inergyc/article/view/35 <p>Minyak bumi yang dikenal dengan sebutan minyak berbahan fosil atau petroleum telah banyak menjadi perhatian para ahli lingkungan karena keberadaannya kini semakin berkurang. Apalagi teknologi semakin berkembang nampaknya energi fosil akan terus menjadi sasaran hingga tak terbatas. Menanggapi permasalahan ini maka sebagai generasi muda penulis memiliki sebuah gagasan untuk segera mengambil aktivitas dengan mengembangkan bahan bakar biodiesel yang berbahan dari minyak jelantah udang goreng lobster yang ketersediaannya sebagai limbah di lingkungan dalam jumlah yang berlimpah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bahwa jelantah udang goreng lobster dapat digunakan sebagai bahan bakar biodiesel dan sangat efektif digunakan dalam menunjang kebutuhan energi sehari-hari serta dapat menopang pertumbuhan dan pengembangan ekonomi kreatif di masyarakat. Metoda penelitian yaitu literatur dan eksperimen. Hasil penelitian meliputi: 1) Perlunya biodiesel dikembangkan oleh masyarakat karena dapat bersifat renewable, berfungsi tanpa modifikasi mesin diesel, meringankan beban kebutuhan energi fosil, bersifat ramah lingkungan.2) Pemanfaatan biodiesel dapat digolongkan sebagai bahan bakar yang efektif dalam memenuhi kebutuhan energi di lingkungan masyarakat. Jadi kesimpulan penelitian ini adalah minyak jelantah udang goreng lobster yang diolah secara transesterifikasi dapat digunakan secara efektif sebagai bahan bakar pada mesin-mesin biodiesel tanpa modifikasi mesin diesel serta mampu menopang pertumbuhan ekonomi kreatif di masyarakat secara berkelanjutan.</p> I Made Krisna Cahyana Ida Bagus Dalem Werda Adnyana Ni Putu Mutya Kanda Sadhu Maylani Drs. Dalem Mahendra, SH. M.Pd Copyright (c) 2024 LKTI Inergyc 2024-06-08 2024-06-08 1 1 1 27 PENGOLAHAN LIMBAH RUMPUT LAUT ( Eucheuma spinosum ) SEBAGAI RENEWABLE ENERGI DALAM MENGATASI PERMASALAHAN ENERGI FOSIL https://inergyc.ppns.ac.id/journal/index.php/inergyc/article/view/36 <p>Pada umumnya para petani rumput laut ketika panen sering meninggalkan sisa-sisa atau limbah-limbah dari rumput laut bahkan terkadang dibuang begitu saja di kawasan pantai atau dikembalikan ke laut. Kondisi seperti ini sering menimbulkan masalah karena limbah-limbah ini akan kembali mengotori lingkungan. Disamping permasalahan lingkungan juga terkuak masalah keberadaan energi fosil yang kapasitasnya semakin menipis. Maka dari itu kaum pelajar SMA Negeri 5 Denpasar mencoba membantu pemerintah dalam mengatasi permasalah energi dengan mengembangkan <em>Renewable Energy </em>( Energi Terbarukan ) dalam wujud Bioetanol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa limbah rumput laut dapat diolah menjadi renewable energy dalam bentuk bioetanol. Metoda penelitian yaitu eksperimen dan literatur. Hasil penelitian antara lain : 1) Mengungkap bahwa Eucheuma spinosum memiliki konsentrasi glukosa 11 Brix sehingga dapat menjadi bioetanol dengan kadar alcohol 81%. 2) Renewable Energy bioetanol ini merupakan produk inovatif kemaritiman yang efektif bermanfaat sebagai bahan bakar pengganti energi fosil dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar di di lingkungan masyarakat. Jadi kesimpulannya adalah limbah rumput laut ( <em>Eucheuma spinosum </em>) dapat diolah sebagai Renewable Energy dalam bentuk energi Bioetanol pengganti energi fosil yang keberadaannya sekarang sudah menipis.</p> Nyoman Diana Wira Tri Paramitha Putu Gyaan Vigyan Zarathustra A.A. Dalem Mahendra Copyright (c) 2024 LKTI Inergyc 2024-06-08 2024-06-08 1 1 1 24 Pemanfaatan Arus Laut di Pantai Ampenan Provinsi NTB sebagai Energi Alternatif menggunakan Oscillating Water Column https://inergyc.ppns.ac.id/journal/index.php/inergyc/article/view/37 <p>Penggunakan listrik merupakan kebutuhan utama masyarakat dalam aktivitas sehari hari. Bahan bakar yang digunakan sebagai pembangkit listrik di Indonesia saat ini bersumber dari BBM dan batu bara yang merupakan sumber energi tidak berkelanjutan. Sehingga diperlukan energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan listrik yang semakin meningkat. Energi arus laut menjadi salah satu alternatif dalam upaya mereduksi penggunakan sumber BBM dan batu bara. Salah satu konversi arus laut menjadi energi listrik yakni dapat menggunakan Oscillating Water Column (OWC). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis besar konversi energi dan kelayakan dari OWC di pantai Ampenan sebagai pembangkit listrik tenaga arus laut. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan pengumpulan data sekunder. Untuk mengetahui potensi daya listrik yang dihasilkan OWC di Pantai Ampenan menggunakan data sekunder dari Perairan Sempu. Hal tersebut dikarenakan karakteristik gelombang laut di Perairan Sempu sama dengan di Pantai Ampenan. Berdasarkan data yang diperoleh tinggi gelombang laut di Perairan Sempu mencapai 1,3 – 5,1 meter dengan periode 4,7 – 5,5 detik. Didapatkan nilai daya listrik yang dihasilkan oleh OWC sebesar 2.051,1 – 4.009,68 kW dengan efisiensi generator 97%. Karakteristik ombak di Pantai Ampenan dengan tinggi gelombang mencapai 1,1 – 5,0 meter dengan periode 4,5 – 5,4 detik. Berdasarkan karakteristik gelombang laut kedua tempat sama, maka OWC dapat diterapkan di Pantai Ampenan sebagai pembangkit listrik tenaga gelombang laut. Kelayakan OWC ditinjau dari faktor teknis dan geografis. Secara teknis OWC dinyatakan layak berdasarkan listrik yang dihasilkan memenuhi kebutuhan warga. Secara geografis OWC dinyatakan layak dikarenakan Pantai Ampenan yang dekat dengan pemukiman penduduk sehingga memiliki aksesbilitas yang tinggi.</p> Akbar Mauladani Mufidah Hanun Bunga Salsabila Nova Anwalia Irrizqi Vichi Cahyo Eko Saputro Copyright (c) 2024 LKTI Inergyc 2024-06-08 2024-06-08 1 1 1 21 MENGOLAH SAMPAH PLASTIK KRESEK ( JENIS LDPE ) DAN BOTOL-BOTOL PLASTIK ( JENIS PET ) PENCEMAR LINGKUNGAN LAUT DAN PANTAI MENJADI BAHAN BAKAR ALTERNATIF MELALUI TEKNOLOGI HOTCOLDBOX https://inergyc.ppns.ac.id/journal/index.php/inergyc/article/view/38 <p>Berkembangnya sampah plastik seperti tas kresek JENIS LDPE (<em>Law Density Poliethylene</em>) serta jenis plastik jenis PET (<em>Platethyleneplastic</em>) seperti botol mineral, botol obat, kecap, selalu ada terbuang begitu saja di kawasan pantai dan laut. Dari munculnya rasa kepedulian terhadap lingkungan laut maka kami sebagai generasi muda memiliki suatu gerakan untuk mengubah sampah-sampah plastik ini menjadi bahan bakar alternatif yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari di lingkungan rumah tangga. Teknologi yang digunakan untuk mengolah sampah plastik ini adalah teknologi <em>Hotcoldbox </em>yang merupakan karya cipta dari generasi muda pelajar SMA Negeri 5 Denpasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa sampah plastik yang tergolong ke dalam jenis plastik LDPE dan PET dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif melalui pengolahan teknologi <em>Hotcoldbox. </em>Metoda penelitian ini antara lain: metoda eksperimen, dan literatur. Hasil-hasil dari penelitian ini yaitu: 1) Mengungkap tentang permasalahan plastik jenis LDPE dan PET pencemar lingkungan laut dan pantai yang dapat dijadikan bahan bakar alternatif sebagai pengganti energi fosil . 2) Keefektivitasan dari bahan bakar alternatif sampah plastik ini dalam menunjang kebutuhan energi masyaraklat. Kesimpulan adalah sampah plastik dapat dijadikan bahan bakar alternatif melalui proses teknologi <em>Hotcoldbox </em>dalam upaya memenuhi kebutuhan energi masyarakat.</p> Sang Ayu Reinatha Darma Putri Putu Ayu Nadya Putri Setiawan A.A. Dalem Mahendra Copyright (c) 2024 LKTI Inergyc 2024-06-08 2024-06-08 1 1 1 24 MATRIK 1.2 (SISTEM OTOMASI LISTRIK) MONITORING DAN PENGAMAN SUMBER ENERGI LISTRIK DI RUMAH TINGGAL BERBASIS IoT (Internet of Things) https://inergyc.ppns.ac.id/journal/index.php/inergyc/article/view/39 <p>Energi listrik sudah menjadi salah satu komponen vital dalam kehidupan. Hampir semua aktivitas keseharian sekarang memerlukan listrik, salah satunya di rumah tinggal. Biasanya penggunaan listrik di rumah terbilang cukup banyak karena penggunaan listrik pada perangkat elektronik rumah tangga. Namun, karena banyaknya alat yang dipakai, pemilik rumah kadang lupa bahwa alatnya masih bekerja ketika pergi keluar rumah. Hal ini tentunya merugikan pemilik karena terjadi pemborosan listrik. Disisi lain bisa menimbulkan bahaya korsleting listrik karena alat terlalu lama dipakai. Pengembangan dilakukan dengan mengganti aplikasi Blynk yang jarang diketahui menjadi aplikasi <em>WhatsApp </em>yang sering dan mudah digunakan banyak orang. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan membuat sistem yang mampu: (1) Memonitor jumlah penggunaan arus listrik pada rumah; (2) Memberikan alarm peringatan; (3) Mematikan dan menyalakan kelistrikan yang ada di rumah dari jarak jauh. Metode penelitian menggunakan <em>Research and Development </em>(R&amp;D) model ADDIE dengan tahapan:</p> <p>(1) <em>Analysis</em>, (2) <em>Design</em>, (3) <em>Development</em>, (4) <em>Implementation </em>dan (5) <em>Evaluation</em>. Tahapan validasi desain dan fungsi alat dilakukan oleh ahli seorang guru dengan latar belakang Teknik Elektronika Industri. Sementara pengujian menggunakan standar deviasi untuk mengukur akurasi alat. Penelitian dilaksanakan pada 5 Februari sampai dengan 26 Maret 2023. Perancangan alat dilakukan di Bengkel Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMKN 1 Paringin. Hasil dari penelitian ini adalah sistem akurat (1) memonitor jumlah penggunaan arus listrik pada rumah melalui aplikasi Whatsapp dengan standar deviasi 0,23; (2) memberikan alarm peringatan dengan standar deviasi 0,19; (3) mampu mematikan dan menyalakan kelistrikan yang ada di rumah melalui aplikasi Whatsapp dengan standar deviasi 0,53. Secara umum alat memiliki kinerja yang akurat sesuai fungsinya dengan rerata standar deviasi 0,32.</p> Zidan Halim Muhammad Idi Jurdan Ziddan Heriansyah Izuddin Syarif Copyright (c) 2024 LKTI Inergyc 2024-06-08 2024-06-08 1 1 1 41 MAPOLI (Marine Power Light): Upaya Pemanfaatan Energi Terbarukan Listrik dari Air Laut sebagai Sumber Penerangan bagi Nelayan https://inergyc.ppns.ac.id/journal/index.php/inergyc/article/view/40 <p>Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang wilayah lautnya lebih luas daripada daratannya. Berdasarkan riset dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (2019) menjelaskan Indonesia memiliki potensi laut yang 2/3 lebih besar daripada daratannya yakni 5,8 juta km2. Wilayah laut yang luas dengan potensi sumber daya yang menjanjikan dan jumlah masyarakat nelayan yang besar menjadikan perikanan sebagai sektor yang menantang yang perlu dikembangkan lebih baik. Pengembangan perikanan laut perlu ditingkatkan dari segi sarana, prasarana dan sumber daya manusia untuk memaksimalkan potensi biota laut, dengan tetap menjaga kelangsungan hidup biota laut. Meningkatnya perkembangan teknologi dan pertumbuhan penduduk berdampak pada peningkatan kebutuhan energi. Salah satu energi yang paling banyak digunakan yaitu energi listrik. Nelayan sangat membutuhkan penerangan saat berlayar untuk mencari ikan pada malam hari. Energi listrik alternatif diperlukan untuk mengurangi kerja dari generator pada kapal nelayan. Salah satunya adalah penggunaan air laut dengan magnesium sebagai anoda untuk menciptakan sumber listrik yang disebut elektrokimia. Secara global, air laut memiliki sumber energi yang sangat besar, yaitu 2,8 x 1014 (280 triliun) Watt-jam. Selain itu, karakteristik arus ini yang relatif stabil dan dapat diprediksi membuatnya menarik untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik. Berdasarkan penelitian air laut mengandung natrium klorida (NaCl) sebanyak 86% yang dapat menghantarkan listrik. Alat ini bernama MAPOLI (<em>Marine Power Light</em>) yang menggunakan energi air laut menjadi energi listrik. Diharapkan dengan adanya prototipe dari MAPOLI ini dapat menjadi energi listrik sebagai penerangan nelayan pada saat menangkap ikan di laut.</p> Intan Mawarni Revina Alyya Adat Velisiya Dina Aulia Tatit Novi Sahara, S.Pd., M. Si., M.Nat. Copyright (c) 2024 LKTI Inergyc 2024-06-08 2024-06-08 1 1 1 21 OPTIMALISASI SARI AIR LAUT SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN ELEKTROLIT BATERAI RAMAH LINGKUNGAN https://inergyc.ppns.ac.id/journal/index.php/inergyc/article/view/42 <p>Baterai konvensional menimbulkan masalah lingkungan karena penggunaan bahan kimia beracun dan limbah berbahaya. Oleh karena itu, diperlukan inovasi baterai ramah lingkungan. Salah satu kandidat bahan elektrolit ramah lingkungan yang potensial adalah sari air laut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis optimalisasi sari air laut sebagai alternatif bahan elektrolit baterai ramah lingkungan.</p> <p>Dalam penelitian ini, berbagai konsentrasi sari air laut diuji, dan bahan tambahan untuk meningkatkan kinerja baterai. Metodologi yang digunakan adalah membuat baterai dengan menggunakan tembaga sebagai katoda dan Seng sebagai anoda serta Sari Air laut sebagai larutan elektrolitnya.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa baterai yang menggunakan sari air laut memiliki kinerja yang sebanding atau bahkan lebih baik daripada baterai yang menggunakan elektrolit konvensional. Hal ini membuat sari air laut menjadi alternatif yang menarik sebagai bahan elektrolit baterai yang ramah lingkungan. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaan ekstrak air laut sebagai bahan elektrolit baterai untuk tujuan komersial. Faktor-faktor seperti konsentrasi dan kandungan mineral dalam ekstrak air laut, serta efek bahan tambahan yang digunakan untuk meningkatkan kinerja baterai, harus dipertimbangkan. Namun demikian, penelitian ini memberikan peluang bagi pengembangan baterai ramah lingkungan yang dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dari produksi baterai konvensional dan memperkuat sektor maritim di Indonesia.</p> Ach. Rifaillah Moh. Fawwaz Azalia Alim Radia Raudha Kamil Nurrahim Bambang S., S.Si. Copyright (c) 2024 LKTI Inergyc 2024-06-08 2024-06-08 1 1 1 26 PEMANFAATAN BAHAN BAKAR BIOSOLAR DARI MINYAK GORENG HEWAN TERIPANG ( Holothuroidea ) PADA MESIN DIESEL PERAHU PENANGKAP IKAN DI LINGKUNGAN PARA NELAYAN DESA PESISIR DENPASAR https://inergyc.ppns.ac.id/journal/index.php/inergyc/article/view/43 <p>Hewan-hewan teripang atau yang disebut mentimun laut dengan nama ilmiah <em>Holothuroidea </em>ternyata banyak menjadi limbah di pinggir pantai karena telah mati dengan batasan usianya dan mati karena amukan predator. Banyaknya bangkai- bangkai teripang ini rupanya membawa lingkungan menjadi kurang sehat karena menimbulkan bau yang kurang sedap. Untuk mengatasi permasalahan ini maka kami pelajar SMA Negeri 5 Denpasar mencoba untuk melakukan proses pengolahan dari teripang ini dengan cara menggorengnya. Jika teripang ini digoreng ternyata banyak menghasilkan minyak dari hasil perubahan tubuhnya. Minyak ini dicoba untuk diolah untuk menjadikan bahan bakar biosolar untuk mengganti solar sintetis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui minyak tubuh hewan teripang dapat diolah untuk dijadikan biosolar pengganti solar sintetis. Metode penelitian literatur dan observasi. Hasil penelitian : 1) Mengungkap tentang dapatnya minyak tubuh teripang untuk menjadi biosolar pengganti solar sintetis. 2) Keefektivitasan biosolar minyak teripang dalam manfaatnya pada mesin diesel perahu nelayan tanpa modifikasi.. Jadi kesimpulannya adalah minyak tubuh hewan teripang laut dapat dijadikan biosolar dan cukup efektif sebagai bahan bakar pada mesin diesel perahu nelayan di lingkungan desa pesisir wilayah kota Denpasar.</p> Anak Agung Mas Maharani Anak Agung Ayu Kumala Dewi I Putu Aditya Pramudya Drs. A. A. Dalem Mahendra, S. H, M. Pd Copyright (c) 2024 LKTI Inergyc 2024-06-08 2024-06-08 1 1 1 19 “RANGKUL IDIOT’’ Rancang Bangun Alat Pengukur Konsentrasi HABs (Harmful AlgalBlooms) pada Perairan Berbasis IoT https://inergyc.ppns.ac.id/journal/index.php/inergyc/article/view/44 <p>Indonesia merupakan negara kepulaunan terbesar di Dunia yang menpunyai wilayah perairan yang cukup luas. Luasnya perairan Indonesia menyebabkan banyak profesi yang bergantung pada perairan tersebut, sebagai contoh nelayan dan petambak. Nelayan dan petambak selalu membutuhkan air dalam melakukan pekerjaannya, namun air yang menjadi sumber utama terkadang mengalami berbagai macam masalah, seperti <em>blooming algae. </em>Hal yang menyebabkan <em>blooming algae </em>yaitu merebaknya fitoplankton pada suatu perairan sehingga menyebabakan perairan memiliki warna yang indah, namun dibalik warna yang indah tersebut menyebabkan berbagai macam hal negatie yaitu berkurangnya kandungan oksigen dan meningkatnya pH air yang menyebabkan biota dan fauna air mati. Matinya fauna dan biota air menyebabkan banyak kerugian, oleh karena</p> <p>itu diperlukan sebuah inovasi yang dapat mendeteksia adanya <em>blooming algae.</em></p> <p>Inovasi tersebut berupa “Rangkul <strong>a</strong>Idiot” (Rancang Bangun Alat Pengukur Konsentrasi HABs <em>(Harmful Algal Blooms) </em>pada Perairan Berbasis IoT). Alat ini akan mendeteksi warna air, suhu air, pH air, kekeruhan air, dan kandungan oksigen pada air, sehingga alat ini dapat menjadi pendeteksi <em>blooming algae </em>pada perairan. Alat ini memiliki beberapa komponen yaitu modul pH meter DFRobot, NodeMCU ESP8266, Sensor kekeruhan, Sensor warna TCS3200, sensor suhu DS18B20, dan sensor DO (<em>Dissolved oxygen</em>) meter, serta aplikasi Blynk sebagai penampil hasil pembacaan sensor. Sistem kerja dari “ Rancang bangun alat pengukur konsentrasi HABs <em>(Harmful Algal Blooms) </em>pada Perairan Berbasis IoT” yaitu apabila system dinyalakan maka secara otomatis alat ini akan mendeteksi warna air (merah, hijau, coklat)/indikator pigmen alga, suhu air, pH air, kekeruhan air, dan kandungan oksigen air rendah, setelah itu hasil akan ditampilkan dalam aplikasi Blynk sebagai indikator <em>blooming</em>. Seluruh komponen ataupun sensor ditempatkan pada sebuah Perahu RC yang dikendaikan dengan Remot Kontrol, sehingga memudahkan pengguna dalam mengoperasikan ala tini. Data yang diperoleh dari aplikasi Blynk akan divisualisasikan dalam bentuk tabel, grafik atau diagram, kemudian dideskripsikan dalam bentuk kalimat.</p> Hafara Khoiruzzadittaqwa Maulana Abid Dwijaputra Ahmad Edi Darmawan Copyright (c) 2024 LKTI Inergyc 2024-06-08 2024-06-08 1 1 1 25 Campuran Ekstrak Daun Mangrove Dan Ampas Parutan Kelapa Sebagai Bahan Bakar Alternatif Pengganti Minyak Tanah ( Energi Fosil ) Pada Lampu – Lampu Tradisional Di Lingkungan Penghuni Pantai Di Wilayah Desa – Desa Pesisir https://inergyc.ppns.ac.id/journal/index.php/inergyc/article/view/45 <h1>&nbsp;</h1> <p>&nbsp;</p> <p>Pada umumnya masyarakat nelayan yang sering menghuni pantai dengan pondok- pondiknya yang sederhana sering penerangannya berasal dari lampu-lampu tradisional berbahan bakar minyak tanah. Namun sekrang dengan langkanya minyak tanah maka aktivitas masyarakat setempat adalah dengan mengembangkan bahan bakar alternatif dengan mengolah daun mangrove setelah tua. Proses pengolahan daun mangrove ini dicampurkan dengan ampas parutan buah kelapa yang sudah menjadi sisa-sia dalam pembuatan minyak kelapa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa daun tanaman mangrove dapat dijadikan bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah atau energi fosil pada lampu-lampu tradisional yang sering digunakan oleh nelayan penghuni pantai di kawasan desa pesisir. Metoda penelitan adalah observasi, literatur dan eksperimen. Hasil penelitian antara lain : 1) Mengungkap dapatnya daun mangrove menjadi bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah ( energi fosil ) untuk kebutuhan lampu-lampu tradisional ( lampu templek ). 2) Mengungkap tentang keefektivitasan bahan bakar dari ekstrak daun mangrove dalam manfaatnya memenuhi kebutuhan bahan bakar pada lampu-lampu tradisional. Jadi kesimpulannya adalah daun tanaman mangrove cukup efektif manfaatnya sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah ( energi fosil ) pada lampu-lampu tradisional yang digunakan masyarakat nelayan penguni daerah-daerah pesisir pantai.</p> Ni Nyoman Bunga Vidya Vinaya Giri Ni Putu Cahya Padmayoni Ni Putu Pritamaya A.A. Dalem Mahendra Copyright (c) 2024 LKTI Inergyc 2024-06-08 2024-06-08 1 1 1 19 Produk Inovatif Kemaritiman Bahan Bakar Bioarang Berbahan Limbah Cangkang Keong dan Kerang Laut https://inergyc.ppns.ac.id/journal/index.php/inergyc/article/view/46 <p>Pemerintah dan para pakar lingkungan telah menyampaikan secara tegas bahwa selama masyarakat tidak bijak untuk menggunakan energi fosil maka diperkirakan tahun 2060 energi fosil akan segera habis sehingga akan terjadi penghambatan pembangunan disegala sektor. Maka dari itu semua masyarakat perlu berhati-hati dalam memanfaatkan energi fosil. Menanggapi permasalahan tersebut sebagai generasi muda pelajar yang peduli lingkungan segera mengambil langkah dengan mencoba mengembangkan energi terbarukan dalam wujud bahan bakar bioarang atau dikenal dengan energi biobriket berbahan dari limbah cangkang keong laut dan kerang laut yang tersedia di lingkungan pesisir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa campuran limbah cangkang keong laut dan kerang laut dapat diolah untuk dijadikan energi terbarukan dalam bentuk bioarang. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi literatur dan eksperimen. Hasil penelitian antara lain: 1) Mengungkap masalah pentingnya bahan bakar bioarang sebagai energi terbarukan pengganti energi fosil. 2) Keefektivitasan bioarang sebagai bahan bakar dari sumber daya laut untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga. 3) Mengungkap mengenai bioarang berbahan limbah cangkang keong dan kerang laut sebagai sebuah produk inovatif bidang kemaritiman. Jadi kesimpulannya adalah bioarang berbahan limbah cangkang keong laut dan kerang laut manfaatnya cukup efektif sebagai bahan bakar dalam menopang kebutuhan energi rumah tangga dan masyarakat.</p> Widia Ananda Sukma Ayu Fauziah Putu Diahloka Mahaputri Copyright (c) 2024 LKTI Inergyc 2024-06-08 2024-06-08 1 1 1 23